Text
Ir. Juanda Kartawijaya: Cendekiawan dari Tasikmalaya
Pada zaman dahulu, Kota Tasikmalaya bernama Tawang-Galunggung. Di sana, sawah-sawah membentang luas dan gunung-gunung berdiri kokoh. Daerah ini disebut dengan Kabupaten Sukapura.
Pada 8 Oktober 1822, Gunung Galunggung meletus dengan dahsyatnya. Bumi bergetar. Langit bergemuruh. Kemudian, pasir panas menyembur ke arah Kota Tasikmalaya. Setelah kejadian inilah, Tawang-Galunggung berubah nama menjadi Tasikmalaya. Kata tasikmalaya berasal dari kata tasik dan laya. Artinya, keusik ngalayah atau banyak pasir di mana-mana.
Rasa takut akibat letusan Gunung Galunggung, kini sirna sudah. Indahnya pemandangan di sekitar gunung membuat semua orang terpesona. Kini, Tasikmalaya menjadi daerah yang sangat subur. Keindahan alamnya memberikan kesejukan bagi para penduduknya.
Di sebuah desa, tinggallah Raden Kartawijaya. Dia berasal dari Leles, Garut. Kemudian, ia menikahi Nyi Monat, seorang gadis asal Tasikmalaya. Mereka berdua hidup rukun.
003130 | 920.0598 Ifa i | My Library | Tersedia |
003131 | 920.0598 Ifa i | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain