Text
99 Keistimewaan Gus Dur (Edisi Revisi)
"Popularitas Gus Dur bukan semata-mata karena ia merupakan keturunan darah biru. Popularitas Gus Dur dibentuk melalui proses panjang, dimana ia pernah berorganisasi dan belajar di Mesir, Irak, serta beberapa negara Eropa. Disejumlah negara tersebut, Gus Dur tekun mempelajari berbagai macam pengetahuan, baik yang lahir dari rahim (tradisi) Islam maupun Barat. Perjalanan panjang pendidikan Gus Dur tersebut tentu ikut besarnya. Gus Dur juga dikenal sejati orang-orang tertindas yang termarjinalkan di banyak sektor, seperti jama'ah Ahmadiyah, Inul Daratista, dan banyak aliran sesat yang oleh kelompok-kelompok tertentu dinilai menghina Islam" memberikan kontribusi dalam mempopulerkan nama besarnya. Gus Dur juga dikenal sebagai pembela sejati orang-orang tertindaas yang termarjinalkan di banyak sektor, seperti jama'ah Ahmadiyah, Inul Daratista, dan banyak aliran sesat yang oleh kelompok-kelompok tertentu dinilai menghina Islam."
Prof. Dr. KH. Said Aqiel Siradj, MA.
Negeri ini pernah diasuh oleh Gus Dur, kendati tak lama. Tetapi ia membekas jauh dalam batin bangsa ini tentang kesetaraan warga negara, tentang politik yang intelek, dan tentang kesederhanaan hidup. Sambil kita hari ini menyaksikan keadaan yang sebaliknya, pikiran-pikiran di buku ini mendorong harapan untuk menemukan kembali "Indonesia yang berpikir"
Rocky Gerung
Membaca buku "99 Keistimewaan Gus Dur" ini, semakin jelas bahwa pemikiran kebangsaan dan keagamaan Gus Dur kian membumi dan semakin televan seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat dewasa ini. Terkait prediksinya banyak menjadi kenyataan. Buku ini disaji dengan simple, runut dan substantiƄ, menjadikan buku ini enak dibaca.
Sutrisno Muslimin
Konten buku ini tetap aktual, Gus Dur seperti sumur yang tak pernah kunjung kering, airnya benar-benar thahir dan muthahir, suci dan mensucikan, segar untuk diminum dan mampu menyingkirkan karat tebal kebuntuan berpikir.
DR. KH. Syamsul Maarif, MA.
003197 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain